Tips Mancing di Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur berada di wilayah administrasi Kabupaten Purwakarta. Lokasinya berjarak sekitar 9 km bila ditempuh dari jantung Kota Purwakarta. Dibuat tahun 1957 sebagai bendungan pertama dan terbesar yang dimiliki Indonesia. Waduk Jatiluhur dibawah pengelolaan PT.PLN Persero yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Di samping itu juga dimanfaatkan untuk memberikan pengairan bagi ribuah hektar sawah di sekitarnya, lokasi pembudidayaan ikan dengan sistem keramba apung, spot pemancingan, lokasi lomba olahraga dayung sekaligus menjadi tujuan wisata alam yang sangat elok.
Tips Mancing di Waduk Jatiluhur |
Ulasan Waduk Jati Luhur Singkat
Luas waduk Jatiluhur mencapai 8.300 hektar adalah surga bagi para pemancing yang ingin menyalurkan hobi mereka. Mancing di waduk Jatiluhur memberikan pilihan banyak ikan target seperti ikan Nila, ikan Patin, ikan Mas, ikan Mujair, ikan Bandeng, ikan Balidra dan bahkan jenis ikan Alligator yang berbahaya pun kabarnya ada di sana. Pemancing tak bisa langsung saja mancing di waduk Jatiluhur sebab otoritas pengelola di sana memberlakukan semacam Surat Ijin Memancing. Aturan tersebut dibuat oleh Perum Jasa Tirta untuk keperluan administrasi sehingga para pemancing yang mancing di waduk Jatiluhur bisa terdata dengan baik.
Pihak Perum Jasa Tirta memberlakukan ijin memancing agar bisa mendata dengan akurat misalnya data pemancing dan ikan-ikan apa saja yang berhasil dipancing. Prosedur pengajuan surat ijin ini pun tak sulit sebab pemancing cukup mendaftarkan diri dengan memberikan data diri plus membayar biaya administrasi Rp.50 ribu. Mancing di alam bebas seperti waduk Jatiluhur bisa dilakukan dengan menyewa rakit di atas keramba apung atau menyewa kapal agar bisa memilih spot di tengah waduk atau yang paling gampang adalah memancing di tepi waduk.
Peralatan Mancing Mang Harus Dibawa
Joran
Stick pancing sering dipakai yakni joran spinning dari bahan fiber dengn panjang mulai 75 cm sampai 120 cm. Terpasang juga reel untuk menggulung senar. Bisa juga digunakan joran tegeg dengan panjang 4 m hingga 5 m. Pemilihan joran lebih banyak ditentukan oleh kenyamanan saat digunakan dan juga target ikan yang akan dipancing.
Kenur
Kenur atau senar yang biasa dipakai menggunakan kelas 6 lbs hingga 10 lbs sesuai dengan besar ikan yang kemungkinan akan diperoleh.
Serok
Berguna untuk menangkap ikan yang berhasil dipancing.
Standard
Adalah alat yang digunakan para pemancing untuk meletakkan joran sehingga tak harus selalu dipegangi saat menunggu umpan disambar ikan.
Koja
Adalah wadah untuk menampung ikan yang berhasil dipancing.
Piranti lain
Seperti kail berbagai ukuran, timah pemberat berbagai ukuran, pelampung dan juga stopper.
Umpan
Disesuaikan dengan target ikan yang ada Waduk Jatiluhur, namun untuk umpan umum biasa digunakan cacing dan lumut. Kedua jenis makanan itu biasanya disukai oleh ikan Nila dan ikan Patin. Umpan racikan sendiri pun bisa digunakan seperti racikan dari mi kering dengan telur ayam. Kedua bahan dicampur hingga menjadi adonan menyerupai pelet.