Trik Mancing Belut Raksasa

Trik Mancing Belut Raksasa - Belut memiliki ciri umum berupa badan bulat memanjang dan mengecil di bagian ekor. Sekilas serupa dengan ular akan tetapi tak memiliki sisik di badannya. Tubuhnya sangat licin dengan punggung berwarna kehijauan sementara bagian dada berwarna kekuningan. Memiliki mata berbentuk kecil melengkung. Di Indonesia sendiri ada 3 jenis Belut yakni Belut Lindung (Synbranchus bengalensis), Belut sawah (Monopterus albus) dan Belut (Monopterus calingans). Paling sering ditangkap atau dibudidayakan ialah Belut sawah.
Habitat Belut biasanya mudah ditemukan bersembunyi di lubang-lubang di perairan sungai, sawah, rawa-rawa dan danau dengan kondisi air yang dangkal. Belut sawah biasanya mampu bertahan hidup dalam habitat berlumpur jika terjadi kekeringan berkat adanya organ pernapasan tambahan berupa semacam lapisan-lapisan kulit tipis yang terdapat di rongga mulutnya untuk mengambil oksigen langsung di udara. Belut termasuk dalam golongan hewan karnivora atau pemakan daging. Makanannya berupa ikan-ikan kecil, keong, kodok kecil, serangga, udang, cacing dan sebagainya.

Hewan yang satu ini aktif mencari makan di malam hari (nokturnal). Mancing Belut butuh teknik tersendiri yang berbeda dengan cara memancing kebanyakan. Mancing Belut hanya memerlukan kail, senar dan umpan dan tak perlu joran. Memancing Belut di sawah biasanya akan mendapatkan ukuran yang kecil-kecil. Bila menginginkan ukuran belut raksasa maka bisa memilih spot di pinggir sungai atau dinding sungai. Mancing belut raksasa di tepian kali pertama harus bisa menemukan lubang sebagai tempat sarangnya. Biasanya lubang sarang Belut terdapat di tepi sungai berlumpur dengan tanah gembur sedikit tergenang air dengan posisi vertikal. Hati-hati bila mencari lubang Belut dan bedakan dengan lubang ular atau lubang persembunyian kepiting. Membedakannya, lubang ular biasanya memiliki posisi posisi horisontal dan tak mungkin bibir lubangnya tergenang air.

Mancing belut raksasa di tepi sungai pun membutuhkan kail dan senar. Pilih mata kail yang cukup tebal dan tajam, sementara untuk senar, pilih dengan tekstur kaku dan pilin menjadi seperti tali tambang dengan panjang sekitar 50 cm. Untuk umpannya bisa memanfaatkan makanan seperti di habitat aslinya. Boleh menggunakan cacing tanah, katak kecil atau irisan daging keong. Setelah menempatkan umpan ke kail, masukkan kail ke lubang Belut dengan hati-hati. Agar umpan bisa masuk lebih dalam ke lubang Belut maka pelintir-pelintir tali senar seperti mengebor. Setelah kedalaman di rasa cukup, biarkan senar hingga menunjukkan pergerakan sebagai tanda umpan disambar Belut.

Senar yang menegang adalah pertanda umpan sedang dibawa Belut ke bagian lubang yang lebih dalam. Biarkan saja beberapa saat, kemudian tarik senar perlahan sampai kepala Belut terlihat di bibir lubang. Sentakkan dengan cepat sembari dibanting ke tanah di tepian sungai dengan maksud Belut pingsan agar memudahkan menangkapnya. Segera tempatkan Belut ke wadah penampungan sebelum ia sadar.

Postingan populer dari blog ini

4 Cara Memasang Umpan Udang Hidup

Jenis Umpan Mancing di Laut Pinggir

Cara Membuat Pelampung Pancing Sendiri